Infobanyuwangi.co.id- Indonesia menyandang status negara maritim dengan kekayaan laut yang melimpah. Namun, status Indonesia sebagai negara maritim tak serta merta membuat para nelayan sejahtera.
Sebaliknya, banyak nelayan Indonesia hidup di garis kemiskinan. Tak terkecuali nelayan di Banyuwangi yang butuh dorongan dari semua pihak.
Hal inilah yang membuat Tim Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) hadir mendorong peningkatan kesejahteraan nelayan dengan menciptakan platform digital.
Lewat program pengabdian masyarakat, Tim Poliwangi mengimplementasikan aplikasi “Nelayankita” berbasis web sebagai sarana digitalisasi proses pengelolaan nelayan, hasil tangkap, dan retribusi di sektor perikanan.
Target daerah utama yang disasar oleh mereka adalah Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Salah satu wilayah penghasil ikan terbesar kedua di Pulau Jawa.
Mereka yang tergabung dalam program pengabdian masyarakat terdiri dari Lutfi Hakim, S.Pd., M.T., Sepyan Purnama Kristanto, S.Kom., M.Kom, Dedy Hidayat Kusuma, S.T., M.Cs., dari Program Studi D4 – Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak.
Kemudian I Putu Sudhayana Mecca, S.Kom, S.Par., dari Program Studi D-4 Manajemen Bisnis Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi, serta Carenza Al Kharraz dan Annisa Rani Maulida selaku tim pengabdi Mahasiswa Program Studi D3 - Teknik Informatika dari Politeknik Negeri Banyuwangi.
Perwakilan Tim Pengabdian Poliwangi, Lutfi Hakim mengatakan, berdasarkan hasil survey terdapat potensi yang sangat besar dalam sektor perikanan, yang didukung oleh data resmi dari KUD Mina Blambangan dengan data hasil tangkap yang dihasilkan oleh Kecamatan Muncar.
"Namun dari adanya potensi besar tersebut, tim pengabdi menemukan beberapa pokok permasalahan yang terjadi di sana, serta melakukan rumusan dari permasalahan tersebut hingga akhirnya terlaksananya program pengabdian masyarakat di Kecamatan Muncar," cetusnya, Rabu (23/11/2022).
Lutfi Hakim menjelaskan, dalam program pengabdian di Kecamatan Muncar, tim pengabdi dosen dan mahasiswa melakukan optimalisasi efektivitas dan efisiensi dalam proses pengelolaan data nelayan, hasil tangkap nelayan, dan retribusi melalui platform aplikasi website yang bisa diakses online, sehingga meminimalisir kerancuan, kehilangan, dan manipulasi data.
"Tim pengabdi dan mahasiswa secara langsung memberikan arahan dalam proses penerapan website Nelayankita. Platform ini bisa membantu proses pendataan nelayan maupun hasil tangkap kepada petugas-petugas di KUD Mina Blambangan dan akan terus dilakukan monitoring demi kelangsungan pemanfaatan program digitalisasi melalui website tersebut," urainya.
Kegiatan yang menyasar para nelayan di Kecamatan Muncar ini, tim pengabdi dosen dan mahasiswa juga memberikan pengawasan dalam proses pemanfaatan hasil tangkap menjadi inovasi produk. Serta edit value produk-produk perikanan menjadi produk olahan perikanan yang memiliki nilai jual tinggi.
Tim pengabdi dan mahasiswa dibantu oleh komunitas istri nelayan selaku penaung UMKM produk olahan perikanan, diarahkan untuk melakukan pemanfaatan website Nelayankita. Didalamnya ada fitur lelang virtual yang bisa diikuti oleh seluruh mitra yang terdaftar pada website Nelayankita demi menjual produk perikanan dengan harga yang terbaik.
"Selain itu masyarakat dapat memanfaatkan fitur jual beli produk perikanan pada fasilitas marketplace yang terdapat di website Nelayankita sebagai sarana pemasaran produk perikanan dan sebagai penghubung secara langsung antara penjual dan pembeli produk-produk perikanan tersebut," jelas Lutfi Hakim.
Tim Poliwangi berharap, website Nelayankita dapat menjadi pelopor digitalisasi sektor perikanan di Indonesia. Dalam hal ini dapat menjadikan sektor perikanan yang bergerak dalam peningkatan Blue Ekonomi, semakin maju dan bermanfaat.
"Sehingga tujuan akhirnya mempu meningkatkan taraf perekonomian sektor perikanan terutama masyarakat pesisir pantai, selaku aktor utama dalam pemanfaatan sumber daya alam bahari," tutupnya.