Gagasan Dispendik Banyuwangi Rangkul Anak Agar Tidak Putus Sekolah

$rows[judul]

Banyuwangi - Dinas Pendidikan Banyuwangi, terus mendorong semangat belajar dengan mengoptimalkan sejumlah program yang telah dicanangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, mengatakan setidaknya ada tujuh program dengan sasaran pelajar kurang mampu. Di antaranya, bantuan biaya hidup pelajar tidak mampu, Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), bantuan uang transport siswa tidak mampu, beasiswa kuliah Banyuwangi Cerdas, bantuan alat pembelajaran, serta bantuan uang saku.



Baca Juga : PKBM di Banyuwangi Tak Sebatas Pendidikan Non Formal

Dalam program uang saku, lanjutnya, pelajar SD mendapatkan Rp10.000 per hari, SMP Rp15.000 per hari, dan SMA Rp20.000 per hari. Nominal yang sama juga diberikan sebagai bantuan uang transportasi setiap harinya.


"Kita terus berupaya untuk meningkatkan minat sekolah untuk pendidikan Banyuwangi yang lebih maju," katanya.


Suratno menjelaskan, pada tahun ini ada tujuh program untuk menopang pendidikan pelajar tidak mampu. Rinciannya, bantuan biaya hidup (personalia) diberikan kepada 840 siswa tidak mampu, Garda Ampuh ditujukan bagi 975 siswa, bantuan uang transport diberikan kepada 600 siswa tidak mampu.


Bantuan alat pembelajaran untuk siswa miskin senilai Rp1,2 miliar, bantuan uang saku diberikan kepada 564 orang, beasiswa bagi mahasiswa berprestasi untuk pelajar kurang mampu dialokasikan untuk 80 orang.


"Banyuwangi juga menganggarkan beasiswa bagi mahasiswa peserta program Banyuwangi Cerdas," jelasnya.


Langkah yang dilakukan Dinas Pendidikan Banyuwangi merupakan bentuk komitmen untuk mewujudkan pendidikan bermutu dan juga sebagai salah satu langkah guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi.