Infobanyuwangi.co.id - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) terus menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat melalui pengabdian yang nyata.
Terbaru, Poliwangi meluncurkan program Greenhouse Edukasi berbasis irigasi tetes di Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, yang bertujuan untuk mengoptimalkan lahan kosong dan memberikan pembelajaran kepada warga sekitar.
Program ini berawal dari mengidentifikasi kebutuhan masyarakat untuk memanfaatkan lahan terbengkalai di desa, yang kemudian diubah menjadi sebuah Rumah Kaca.
Inisiatif ini dipelopori oleh Tim Pengabdian Masyarakat Poliwangi yang terdiri dari Ahmad Utanaka, S.ST., MT (Dosen Jurusan Teknik Sipil), Wahyu Satyaning Budhi S.ST., MT (Dosen Jurusan Teknik Sipil), dan Aldy Bahaduri Indraloka, S .Si., MP (Dosen Jurusan Pertanian).
Pada acara sosialisasi yang diadakan di Kantor Desa Pengatigan, Ketua Tim Pengabdian, Ahmad Utanaka menjelaskan bahwa Greenhouse ini menggabungkan kegiatan edukasi dengan adaptasi teknologi, seperti sistem irigasi tetes untuk menghemat udara dalam budidaya tanaman cabai.
“Cabai adalah tanaman yang sangat digemari dan bernilai ekonomi tinggi, sehingga diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi warga,” ungkapnya, Selasa (1/10/2024).
Tim juga menyediakan perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan, seperti biji tanaman cabai, media tanam, tray, dan polibag, untuk memastikan proses budidaya berjalan lancar.
Pada tahap penyemaian, biji cabai direndam dalam air hangat untuk mempercepat proses perkecambahan, sebelum disemai pada nampan yang telah berisi media tanam. Penyuraman dilakukan menggunakan sistem irigasi tetes untuk memastikan udara terserap secara efektif.
“Dengan sistem ini, kita dapat menghemat penggunaan udara dan menyesuaikan kebutuhan tanaman secara lebih tepat,” jelas Ahmad Utanaka.
Ditambahkan, anggota pengabdian, Aldy Bahaduri, Greenhouse Edukasi ini memiliki berbagai manfaat, mulai dari budidaya tanaman hingga sebagai wadah pembelajaran bagi masyarakat.
“Kami ingin memberdayakan ibu-ibu PKK di desa ini dengan memberikan fasilitas untuk belajar mencocokkan tanam menggunakan teknologi irigasi tetes, yang terbukti dapat menghemat udara,” ujar Aldy.
Teknologi irigasi tetes ini dirancang untuk memastikan tanaman mendapat udara secara efisien, sehingga proses pertanian bisa lebih hemat dan ramah lingkungan.
Selain bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga negara, program ini juga melibatkan siswa sebagai upaya mentransfer pengetahuan dan pengalaman.
Menurut anggota pengabdian lainnya, Wahyu Satyaning Budi, mahasiswa juga dilibatkan dalam program ini untuk mendukung kegiatan pengabdian serta mentransfer ilmu kepada masyarakat. Keterlibatan mahasiswa dalam program ini diharapkan dapat membantu mereka berperan sebagai agen perubahan, membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Mahasiswa bukan hanya belajar di kelas, tapi juga harus terjun langsung dan menerapkan ilmu yang mereka pelajari agar lebih bermanfaat,” tambah Wahyu.
Kepala Desa Pengatigan, Mulyadi, SE, mengapresiasi upaya Poliwangi dan berharap program ini dapat berkelanjutan.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan Greenhouse ini. Semoga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan baik untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan desa,” ujarnya.