Sukses Jalankan Desa Bebas Nyamuk, Kader Jumantik Banyuwangi Dapat Apresiasi dari Enesis

$rows[judul]

BANYUWANGI – Enesis Group berhasil menyelesaikan program "Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas Gerak" di Kabupaten Banyuwangi. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti melalui gerakan 3M Plus, dan dilaksanakan di 15 desa di kecamatan Srono dan Muncar.Program yang berlangsung sejak 7 hingga 29 Mei 2024 ini melibatkan 150 kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik Nyamuk). Mereka menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada lebih dari 10.000 warga di kedua kecamatan tersebut. Edukasi yang diberikan meliputi gerakan 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang tempat-tempat yang berpotensi sebagai sarang nyamuk, serta penggunaan lotion anti nyamuk Soffel untuk perlindungan pribadi.

Head of HR dan Public Relations Enesis Group, RM Ardiantara, menjelaskan bahwa selama program berlangsung, para kader telah mengunjungi 4.224 rumah untuk memberikan edukasi serta menyediakan sampling gratis dari produk Soffell. Sebagai penghargaan atas kerja keras mereka, Enesis Group memberikan apresiasi kepada beberapa kader yang berhasil memberikan edukasi kepada jumlah sasaran terbanyak.

"Di antara kader-kader terpilih tersebut adalah Lu'lu'il Ma'nun, Susmiyati, Sri Wahyuningsih, Mona Rukhi Khanum, Nur Jannah, dan Sumiyati. Mereka kader yang berhasil memberikan edukasi kepada jumlah sasaran terbanyak," ungkap Ardiantara.

Diharapkan dengan adanya apresiasi ini, para kader akan terus memberikan edukasi tentang pencegahan DBD meskipun program telah berakhir.

"Mereka diharapkan menjadi pelopor kesehatan di lingkungan tempat tinggal mereka, menjaga agar lingkungan tetap bebas dari nyamuk penyebab penyakit serta mempromosikan gaya hidup sehat bagi keluarga mereka," tambahnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, juga mengapresiasi program yang dilaksanakan oleh Enesis Group. Menurutnya, penanganan wabah demam berdarah akan sulit dilakukan jika hanya mengandalkan pemerintah daerah.

Oleh karena itu, peran swasta dan warga sangat signifikan, terutama dengan keterlibatan para kader yang bisa mendeteksi dini gejala awal demam berdarah pada warga.

Gerakan Desa Bebas Nyamuk dan Keluarga Sehat Bebas Gerak ini akan berkesinambungan dengan program-program pemerintah. Kementerian Kesehatan memiliki program pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M plus.

Sementara pemerintah daerah juga memiliki program Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN).

"Ayo dijalankan bersama-sama gerakan-gerakan ini untuk meminimalisir risiko penyebaran kasus demam berdarah," ujarnya.