BANYUWANGI - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, memperkenalkan program Makmur yang diluncurkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, pada tahun 2021 kepada petani durian di Desa Songgon. Program ini bertujuan untuk memberdayakan petani dengan menghubungkannya ke ekosistem pertanian yang lengkap guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan.
Dalam dialog tersebut, Rahmad menekankan bahwa melalui program ini, petani akan mendapatkan kepastian penyediaan pupuk, kemudahan akses pembiayaan, jaminan asuransi, pendampingan oleh ahli agronomis, serta akses ke pasar. Elemen-elemen dalam ekosistem pertanian ini mencakup project leader, lembaga keuangan, teknologi pertanian, asuransi, agro input, pemda, dan offtaker.
Ketua Kelompok Tani Nogo Dino, Winarno, mengungkapkan bahwa program Makmur ini menjadi solusi bagi petani durian, terutama sejak durian tidak termasuk dalam daftar komoditas yang menerima subsidi pupuk berdasarkan Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Winarno juga berbagi pengalaman positifnya dalam penggunaan pupuk NPK Phonska Plus dari PT Petrokimia Gresik yang meningkatkan kualitas buah durian.
Merespons hal tersebut, Rahmad mengajak petani durian untuk berpartisipasi dalam program Makmur. Sebagai bukti komitmen, Pupuk Indonesia akan menunjukkan demonstrasi perbaikan kualitas buah, produktivitas, dan pendapatan pertanian melalui demo plot.
Dilaporkan bahwa program Makmur telah berhasil diimplementasikan di lahan seluas 6.341 hektar di Banyuwangi dengan kepemimpinan PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kalimantan Timur. Sebagai bukti kesuksesan, komoditas padi di Banyuwangi Sumber Hidup mengalami peningkatan produktivitas dari 5,4 ton per ha menjadi 7,3 ton per ha.