Infobanyuwangi.co.id - Pantai Bangsring, Banyuwangi menjadi pusat perhatian dengan rehabilitasi ekosistem terumbu karang yang kini kembali dilakukan. Upaya tersebut diyakini akan menciptakan daya tarik baru bagi para wisatawan yang berkunjung ke destinasi eksotis ini.
Terumbu karang yang nantinya akan semakin indah dan sehat akan menjadikan Pantai Bangsring sebagai salah satu tujuan wisata bahari yang menarik, terutama bagi para penyelam. Keindahan dan keragaman hayati di bawah permukaan laut menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Rehabilitasi terumbu karang di Pantai Bangsring merupakan hasil kerja sama antara PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dan Universitas Brawijaya. Peresmian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini didahului dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua pihak. Ditandatangani langsung Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI, Anik Hidayati, dan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, Kamis (02/11/2023).
"Rehabilitasi ekosistem terumbu karang di Pantai Bangsring merupakan kedua kalinya kami lakukan. Rumah terumbu karang buatan ini untuk mendukung ekosistem terumbu karang dan ekowisata di wilayah Banyuwangi. Semoga kehadiran rumah buatan terumbu karang ini dapat menambah daya tarik baru wisatawan di Pantai Bangsring," ujar Anik.
Anik mengungkapkan bahwa program rehabilitasi terumbu karang ini adalah salah satu wujud dari komitmen PT PELNI dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan wilayah pesisir dan laut. Kegiatan tersebut adalah salah satu pilar dari program TJSL PELNI, selain pilar ekonomi, pendidikan, dan hukum tata kelola.
Rumah terumbu karang buatan yang dibangun di Pantai Bangsring menjadi salah satu ciri khas yang menarik perhatian. Struktur besi seluas 12x12 meter ini memiliki bentuk menyerupai logo PELNI yang baru. Tingginya mencapai 1,5 meter, dan jarak antar struktur yang lebar memungkinkan penyelam untuk menjelajah di antara terumbu karang ini. Struktur ini seperti labirin bawah laut yang menjadi area eksplorasi menarik bagi para penyelam.
Selain menjaga ekosistem terumbu karang, PT PELNI juga berkontribusi pada kemajuan pariwisata di Banyuwangi. Perusahaan ini mengoperasikan dua kapal perintis, yaitu KM Sabuk Nusantara 91 dan 92, yang melayani perjalanan laut di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kapal-kapal ini menjadi angkutan favorit masyarakat Banyuwangi yang ingin menuju Pulau Sapeken di Madura. Setiap keberangkatan dibanjiri oleh 300 hingga 400 penumpang yang mengapresiasi layanan ini.
"Selain upaya rehabilitasi terumbu karang dan pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan, PT PELNI juga memberikan dukungan kepada kelompok nelayan Banyuwangi. Mereka telah menerima 100 unit jaket pelampung, yang akan membantu menjaga keselamatan nelayan saat beraktivitas di laut," cetusnya.
Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo menyambut baik program TJSL rehabilitasi terumbu karang ini. Menurutnya, program ini menjadi salah satu bentuk transformasi pendidikan tinggi yang coba dirumuskan dan diaplikasikan.
"Ini menjadi community based education bahwa pendidikan bisa diperoleh dari luar kampus. Ini menjadi pendidikan baru yg kita transform. Langkah baru agar mahasiswa kita memiliki pengetahuan real, riset hingga pengabdian kepada masyarakat," ungkapnya.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono mengatakan, penumbuhan terumbu karang ini akan memperbaiki ekosistem laut serta mendatangkan ikan.
Alief membeberkan, produksi ikan di Banyuwangi saat ini sekitar 150 ribu ton, berkurang 14 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Dengan rehabilitasi ekosistem terumbu karang ini sama saja meningkatkan keberlanjutan perikanan. Kami sangat mendukung program tersebut," akunya.
Rehabilitasi terumbu karang di Pantai Bangsring ini diharapkan menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan. Selain itu, upaya konservasi lingkungan dan dukungan terhadap nelayan setempat juga merupakan langkah positif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan memberikan manfaat bagi komunitas lokal.
Pantai Bangsring, Banyuwangi, dengan rehabilitasi terumbu karangnya, adalah contoh nyata betapa pentingnya upaya pelestarian lingkungan untuk menciptakan destinasi pariwisata yang menarik dan berkelanjutan.