Infobanyuwangi.co.id - Desa Tambong, di Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, memiliki potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan sepenuhnya. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatan aliran sungai sebagai sumber tenaga untuk kegiatan akuakultur.
Namun, masyarakat Desa Tambong menghadapi kendala teknologi efisien untuk menyuplai air pada kegiatan akuakultur. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melalui tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) hadir memberikan solusi.
Tim PKM yang terdiri dari tiga dosen yakni Mita Ayu Liliyanti, S.Pi., M.Si., Agung Fauzi Hanafi, S.T., M.T., dan Yeddid Yonatan Eka Darma, S.T., M.T., membuat terobosan dengan menghadirkan pompa air turbin hidro vortex untuk optimalisasi Akuakultur di Desa Tambong.
Alat ini memanfaatkan pusaran air sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan pompa, menjadi solusi ekonomis dan ramah lingkungan. Pompa ini dapat digunakan untuk memanfaatkan sumber daya alam berupa air sungai atau saluran irigasi yang tersedia.
Kegiatan ini dilaksanakan di Mushola Al Fauzan Dusun Krajan, Desa Tambong, melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Tambong, Dinas PU Pengairan, Balai Benih Ikan Kabat, Gapoktan Desa Tambong, Pokdakan Desa Tambong, dan masyarakat sekitar.
“Lokasi dipilih karena strategis dengan sumber air, serta usaha akuakultur sudah dirintis oleh pemuda-pemuda pesantren di wilayah setempat,” kata Ketua Tim Pengabdian, Mita Ayu Liliyanti.
Pada kegiatan ini, lanjut Mita, juga dilakukan pendampingan serta pelatihan penggunaan dan perawatan alat, serta pemberian materi sistem teknologi akuakultur. Total peserta kurang lebih sekitar 20 orang.
“Hasilnya, mesin hidro vortex mampu memompa air sebesar 1,5 liter/menit dengan debit air sekitar 44,8 liter/detik. Aliran air yang dipompakan dapat dialirkan menuju kolam ikan yang berjarak 50-100 meter dari lokasi pemasangan turbin,” bebernya.
Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi kegiatan akuakultur di Desa Tambong, berkontribusi pada ketahanan pangan, dan meningkatkan pendapatan ekonomi desa melalui usaha akuakultur yang lebih intensif.
“Kami turut menghibahkan alat guna menunjang program ini. Dalam hal ini mesin pompa air turbin hidrp vortex,” ujarnya.