Poliwangi Tingkatkan Keterampilan Keuangan UMKM Berbasis SAK-EMKM

$rows[judul]

Infobanyuwangi.co.id - Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan dan kemampuan pelaporan keuangan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) telah mengambil langkah luar biasa. 

Institusi ini menerapkan program komprehensif yang berfokus pada pengembangan keterampilan dalam pelaporan keuangan, khususnya berbasis Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK-EMKM) Indonesia.



Baca Juga : Poliwangi Terapkan Pompa Air Turbin Hidro Vortex untuk Optimalisasi Akuakultur di Desa Tambong

Salah satu contoh cemerlang dari dampak inisiatif ini terlihat pada UMKM "Aulia", sebuah toko roti bolu yang berkembang di Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi. Toko roti ini menjadi bukti transformasi positif yang dihasilkan oleh upaya Poliwangi untuk meningkatkan bisnis lokal.

SAK-EMKM menjadi pondasi bagi transformasi ini. Ini menyediakan kerangka kerja standar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan unik yang dihadapi oleh entitas mikro, kecil, dan menengah. 

Dengan mengadopsi SAK-EMKM, UMKM seperti Toko Roti Bolu "Aulia" dapat menyederhanakan proses pelaporan keuangannya, memastikan akurasi, transparansi, dan kepatuhan terhadap standar nasional.


Keterlibatan Poliwangi dengan UMKM tidak sebatas instruksi teoritis. Kampus ini mengambil pendekatan langsung, mengorganisir lokakarya dan sesi pelatihan yang berfokus pada aplikasi praktis. Bisnis kecil, seperti Toko Roti "Aulia," dibimbing melalui kompleksitas pelaporan keuangan, dengan menekankan pentingnya pencatatan yang akurat, dan memahami laporan keuangan.

Pendampingan dilakukan oleh sejumlah dosen Poliwangi yang tergabung dalam tim pengabdian kepada masyarakat (PKM). Diantaranya, Jemi Cahya Adi Wijaya, Randhi Nanang Darmawan, dan Adetiya Prananda Putra. Ketiganya merupakan dosen Manajemen Bisnis Pariwisata, satu lagi Ahmadintya Anggit Hanggraito, dosen Jurusan Pariwisata.

Dengan bimbingan mereka, Toko Roti Bolu "Aulia" mengalami peningkatan signifikan dalam praktik manajemen keuangannya. Pemilik dan karyawan toko roti telah menguasai penggunaan perangkat lunak keuangan, mempersiapkan laporan laba rugi, neraca, dan arus kas sesuai dengan SAK-EMKM.


“Kemampuan keuangan yang baru ditemukan tidak hanya meningkatkan operasi internal toko roti, tetapi juga menempatkannya secara menguntungkan ketika berinteraksi dengan investor, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini, pada gilirannya, membuka peluang kolaborasi dan ekspansi potensial untuk Toko Roti Bolu Aulia,” ujar Ketua Tim Pengabdian, Jemi Cahya Adi Wijaya.

Efek domino inisiatif Poliwangi meluas di luar bisnis individual. Saat UMKM seperti Toko Roti Bolu "Aulia" berkembang, ekonomi lokal mengalami peningkatan. Peluang kerja meningkat, berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Selain itu, transparansi keuangan yang meningkat memupuk kepercayaan, menarik lebih banyak pelanggan dan investor ke dalam pemandangan bisnis lokal yang berkembang.

Komitmen Poliwangi untuk memberdayakan UMKM melalui literasi keuangan dan kepatuhan SAK-EMKM adalah langkah yang menjanjikan menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Banyuwangi. 


“Kami terus berupaya memberikan manfaat kepada masyarakat, serta menciptakan ekosistem kewirausahaan yang berkembang baik untuk kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Sebagai kesimpulan, dedikasi Poliwangi untuk meningkatkan kemampuan keuangan dalam UMKM lokal, menjadi bukti kekuatan transformasional pendidikan dan praktik keuangan yang terstandarisasi dalam membentuk ketahanan ekonomi di tingkat akar rumput.