Tingkatkan Keselamatan Warga, Poliwangi Rancang Jalur Evakuasi Tsunami di Pantai Cemara Gading

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Tim Pengabdian Poliwangi saat menyerahkan rancangan jalur evakuasi usai sosialisasi di Desa Sukojati. (Foto: Dok. Poliwangi).

Infobanyuwangi.co.id - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) mengambil langkah nyata dalam upaya mitigasi bencana dengan merancang jalur evakuasi tsunami di Pantai Cemara Gading, Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari. 

Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penduduk setempat dan wisatawan.



Baca Juga : Poliwangi Tingkatkan Daya Saing UMKM Melalui Pelatihan Web

Program ini diketuai oleh Fikca Ayuk Safitri, S.T., M.T., dari Program Studi D3 Teknik Sipil, beranggotakan Wahyu Satyaning Budhi, S.ST., M.T, serta Ahmad Utanaka, S.ST., M.T yang keduanya dari Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Jalan dan Jembatan. 


Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan 4 orang mahasiswa dari Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Jalan dan Jembatan. Mereka bekerja sama dengan perangkat desa untuk memastikan jalur evakuasi dirancang berdasarkan kondisi di lapangan.


"Kami telah melakukan survei pendahuluan dan mengidentifikasi kebutuhan bersama pemerintah desa. Data wilayah dan akses jalan menjadi dasar dalam perencanaan jalur evakuasi ini," jelas Fikca, Kamis (17/10/2024).


Ditambahkan Wahyu Satyaning Budhi, anggota pengabdian, langkah ini penting agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana tsunami. 


Desa Sukojati sendiri, lanjutnya, tengah mengembangkan program Desa Tangguh Bencana (Destana), yang menjadikan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana sebagai prioritas. 



“Hal ini sejalan dengan program Desa Sukojati dalam tanggap bencana, sehingga setelah jalur evakuasi dirancang, hasilnya dapat disosialisasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” jelas Wahyu.


Salah satu wujud nyata program tersebut adalah pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi di kawasan Pantai Cemara Gading.


Dipertegas anggota pengabdian lainnya, Ahmad Utanaka, tim pengabdian Poliwangi telah melakukan pemasangan rambu jalur evakuasi pada empat titik, dan rambu titik kumpul pada dua titik yakni pada lokasi pantai dan Lapangan Sukojati.


“Rambu ini akan memudahkan warga dan wisatawan jika terjadi situasi darurat," ungkapnya.


Pemerintah Desa Sukojati mengapresiasi inisiatif ini. Mereka berharap kegiatan positif seperti ini agar terus berkelanjutan untuk masyarakat di Banyuwangi.


“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi Poliwangi. Program ini sangat bermanfaat bagi keselamatan masyarakat desa," ujar Mohamad Aris, mewakili Kepala Desa Sukojati.


Dengan sosialisasi yang dilakukan pada 9 Oktober 2024, diharapkan masyarakat semakin peka terhadap pentingnya kesiapsiagaan bencana. Rancangan jalur evakuasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk jika terjadi tsunami di masa mendatang.